Lihatlah Orang yang Kau Cintai

"Cinta bukan hanya berdua-dua an, seperti yang kau lihat di sinetron masa kini.Lihatlah ayah ibumu yang peluh keringat untukmu, itulah cinta.Lihatlah saudara saudarimu yang penuh kasih sayang menjagamu, itulah cinta.Lihatlah kawan-kawan seperjuangan mu, yang setia menemani hidupmu, itulah cinta.Lihatlah lebih dalam, Lihatlah orang yang kau cintai.…"


Pernahkah kamu merasa, sebuah energi yang luar biasa muncul dari dirimu ketika berjuang untuk yang sangat berharga untukmu? Penahkah kamu berikhtiar sesungguh-sungguhnya disebabkan kamu tidak mau mengecewakan orang yang kamu cintai? Pernahkah kamu berdiri tegak untuk menjalankan amanah, walau sesungguhnya kamu tidak merasa sanggup, namun karena sebuah tanggung jawab kamu merasakan semangat itu mengalir dan menguatkanmu?
Kalau pernah, maka selamat, telah mencicipi manisnya berjuang untuk orang yang kau cintai di hidupmu.

Siapa yang tidak sayang sama bapak ibunya? Yang demi merekalah kita rela jauh-jauh menuntut ilmu dan menjadi manusia sebaik-baiknya. Demi membahagiakan orang yang paling banyak berkorban untuk kita.

Kemudian pernahkah dengan teman seperjuangan, melewati tantangan hidup walau harus sakit - sakit bersama, lelah-lelah bersama? Ini cinta, bukan cinta yang "aku dan kamu" saja, namun cinta yang mampu mebuat kita melewati batas-batas nyaman demi mencapai kebahagiaan bersama.

Siapa tidak kenal Billal bin Rabbah? Seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena ke-islam-an-nya. Tubuhnya yang telah kurus kemudian ditindih batu di tengah padang pasir yang panas. Atau Sumayyah? Wanita pertama yang mati syahid dijalan Allah, yang dibunuh oleh Abu Jahal karena keislaman nya.

"Wahai keluarga Yassir bersabarlah! Karena tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga." 
  
Siksaan itu tidaklah besar di mata Sumayyah dan keluarganya, karena cinta mereka pada Allah dan RasulNya lebih besar dari itu.
Nama mereka abadi di tinta sejarah islam, dan menjadi sebuah kisah yang berharga. Bahwa siksaan yang mereka terima ternyata tidak cukup hebat untuk mengalahkan cinta mereka kepada Allah dan RasulNya. 

Kemudian, siapa yang tidak kenal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Yang diakhir nafasnya menyebut "ummati, ummati, ummati..." Dan kelak di padang Mahsyar mencari-cari “Umatku, umatku!! Ya Allah, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku!!” Itulah cinta, yang tidak mungkin kita temukan cinta setulus itu di dunia maupun di akhirat kelak. Dan, Siapa tidak mengenal Allah. Yang cinta Nya meliputi segala sesuatu ciptaan Nya di muka bumi. Cinta dari segala cinta, Ialah Sang Maha Cinta.

 "Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al Hashr : 24) 

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

"Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)

Betapa kita bisa melawan kebencian dan kelemahan kita dengan menumbuhkan kecintaan kita atau menghadirkan sebab yang akan memberikan kita motivasi dan kepercayaan diri untuk melawan diri kita sendiri.. Betapa kekuatan dan motivasi itu akan berbanding lurus atau dipengaruhi dengan kekuatan cinta kita. Betapa dampak cinta, baik atau buruknya, itu dipengaruhi oleh siapa objek yang kita cintai. dan betapa cinta itu tumbuh dipengaruhi oleh sebanyak apa pengetahuan kita terhadap kebaikan dan keindahan objek tersebut..

Lihatlah orang yang kita cintai... Maka semakin kau mengenalnya, semakin besar semangat kita meneledani kebaikannya, menjaga hati dan perasaannya, dan semakin besar kerelaan untuk berkorban untuknya.

Maka cintailah Allah dan Rasul Nya, kita akan bahagia akan cinta yang luar biasa. Maka mencintailah karena Allah dan Rasul Nya, maka akan kita temukan cinta yang tumbuh mengakar kuat, yang menghantarkan kita bersama-sama di Syurga Allah kelak. Aamiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa itu Ibu? Siapa itu ayah?

Kisah Menarik Pohon Ghorqod, Pohon-nya Kaum Yahudi

Sinyal Kebaikan