Aku Ingin Mendengar Mu ya Rabbi

-kegelisahan-


"Aku tidak pernah kecewa dalam berdo'a. Saat berdo'a, saat itulah Allah mendengar kita. Tapi manakah yang lebih tinggi, saat Allah mendengar kita atau saat kita mendengar Kalimatullah?
Aku ingin mendengarMu... ya Rabbi"


Selalu, dalam letih, dalam sedih, dalam bahagia, dalam segala hal yang dilalui, tak pernah kosong daftar absensi untuk melaporkan nya kepada Allah, Yang Maha Memberi Kehidupan. Istilah nya, kita ini hanya dipinjami, dan besok pasti ditagih kembali. Apa yang pun yang ditakdirkan Allah untuk dilalui, harus dilaui. Kemudian bagaimana melaluinya, maka itulah pilihan. Hanya saja, Allah sudah tuliskan jalan hidup setiap anak manusia. Dan kita pasti diarahkan menuju takdir yang Allah tetapkan.

Duhai, hidup ini, betapa indahnya kalau dilalui dengan mengharap hanya pada Allah. Qadarullah. Meyakini ketetapan Allah dengan seyakin yakin nya. Seorang berilmu berkata, badai yang menerjang pohon bukan untuk meruntuhkan nya, tapi untuk mengajarinya arti ketenangan. Setelah badai ada cahaya, setelah badai langit menjadi cerah. Ah, betapa Allah ingin kita untuk belajar. Dan betapa romantisnya, karena Allah buka kan pintu langit untuk semua hambaNya, untuk mendengar do'a-do'a hambaNya, untuk menunggu taubatan hambaNya, keluhan hambaNya. Aduhai, siapa lagi yang lebih romantis dibanding cinta Allah pada seorang Hamba? :')

Namun, rasanya malu. Seorang hamba yang tak pernah kecewa dalam berdo'a, namun apakah sudah ikhtiar ini mengakar kuat dalam mendengar Kalimatullah, ayat-ayat Allah. Betapa kerdil aku di hadapan anak kecil yang sudah hafidz, yang fasih mengucap ayat-ayat Allah. Malu, malu sekali. Kadang, berpikir... apakah bisa dengan dosa yang menggunung-gunung ini, meng Qur'ani kan diri ini? Mudah-mudahan, meski langkah ini masih jauh, hidup ini masih terus bergulir, langkah-langkah kecilku bisa bernilai dimata Cintaku, Rabbku, Kekasih terbaik setiap hamba, Illahi ya Rabbi. Aku ingin mendengarMu ya Rabbi... meski langkah ini, masih tertatih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa itu Ibu? Siapa itu ayah?

Kisah Menarik Pohon Ghorqod, Pohon-nya Kaum Yahudi

Sinyal Kebaikan