A Story from almost graduated student :)

Kurang dari sebulan lagi semua murid kelas 3 di seluruh Indonesia akan menjalankan UN. Kurang dari sebulan lagi. Waktunya singkat bukan?




Aku salah satu dari ribuan siswa yang akan menjalankan UN tanggal 14 April nanti. Setelah itu hasilnya keluar-lulus-lanjut ke kuliah. Hidup rasanya bakal terus berubah dengan cepat. Padahal rasanya -kayak- baru masuk sma tahun kemaren, seperti semua yang udah berlalu 3 tahun terakhir ini selesai dalam sekejap mata. Dan kita semua pasti bakal merindukan masa-masa yang sudah pernah kita lalui tersebut. :)
Selama hampir 3 tahun aku sekolah di Smansa, baru kali ini ikut liqo, kegiatan berbagi pengetahuan Islami dan juga pengetahuan umum, Alhamdulillah ngerasa kegiatan ini bermanfaat banget.


Jadi, dalam setiap kegiatan liqo ada satu mentor (Murabbi) yang akan sharing tentang berbagai materi yang pastinya bermanfaat. Murobbi pertamaku namanya Mbak Jovan. Umurnya 23 tahun, masih muda, dokter, suaranya kalem dan kalau bagi aku yang paling berkesan adalah pembawaannya yang cerdas, pas denger mbaknya ngomong pertama kali aku langsung mikir “Wah pasti mbaknya orangnya pinter deh” –gatau deh kenapa.

Dari hasil dari liqo kemaren aku punya 5 hal menarik yang aku garis bawahi:
1.      Al-Qur’an Madinah yang memiliki perbedaan format dari Al-Qur’an versi cetakan indonesia.
2.      Ternyata selama ini cara membaca Al-Qur’an ku masih banyaaaak yang belum tepat.
3.      Memilih pemimpin tidak boleh asal! Begitu juga dengan menerima berita dari meda disekitar kita.
4.      Lagi loyo, lunglai, males, ga ada tenaga? Tenang, kisah teladan para sahabat bisa membangkitkan semangatmu lagi!
5.      Sebenarnya kita semua punya kemampuan dan kekuatan yang sama untuk berkarya. Tinggal bagaiman cara kita membangkitkan hal2 positif tersebut dalam diri kita :)


Al-Qur’an Madinah yang memiliki perbedaan format dari Al-Qur’an versi cetakan indonesia. Wah wah jangan panik dulu. Ini ga berarti Al-Qur’an yang selama ini kita baca salah loh, hanya saja ada sedikit perbadaan dalam hal penulisan kasrah tain, fathah tain, dan beberapa tanda baca lainnya. Dengan Al-Qur’an Madinah kita bisa lebih mudah membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan yang benar.
Hmm, terus yang paling bikin sedih, ternyata selama ini cara membaca Al-Qur’an ku masih banyaaaak yang belum tepat . :( Misalnya nih panjang pendeknya, terus cara baca nun dan mim yang bertasydid, bahkan sampai hal sederhana seperti ngucapin kalimat ta’awudz “A’uudzubillah himinnassyaithanirrajim”. Ternyata masih banyak yang belum aku tau dari cara2 membaca Al-Qur’an yang sempurna. Dan harus tetep semangat untuk menyempurnakannya.

Nah, dan yang paling hot adalah kurang dari 30 hari semenjak hari ini, kita akan melaksanakan UN secara serempak diseluruh Indonesia. Kita semua harus terus semangat dan ga boleh menyerah! 3 tahun masa SMA kita akan ditebus oleh 3 hari ujian nasional. Kalau sampai UN kita gagal (na’udzubillah), maka 3 tahun sebelumnya bakal terasa gagal juga kan? Mungkin rasa males, loyo, lunglai, dan ga ada tenaga bakal ngelanda kita sesekali. Tapi tenang, kisah teladan para sahabat bisa menjadi alternatif dalam membangkitkan semangatmu lagi!


Aku ga bisa bayangin kalau aku hidup di zamannya para sahabat hidup. Ga ada laptop, hape, dan ga bisa selca bareng sama temen2 (ngg apasih). Hehe becanda. Tapi, aku bener2 ga bisa bayangin, betapa sulitnya ujian yang harus dilewati oleh mereka pada masa2 awal Islam diturunkan. Banyak orang yang meragukan, menyepelekan, menyakiti Rasul kita, namun para sahabat inilah yang selalu setia mendukung ajaran2 yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, menjadi orang yang selalu berdiri untuk membela Nabi kita. Mereka di antaranya adalah: Ummar bin Khatab pemimpin yang paling tegas, Abu Bakar seseorang yang hatinya sangat lemah lembut, Usman bin Affan yang paling pemalu. Ketiganya rela mendermakan sebagian besar harta mereka (bahkan seluruhnya) untuk kepentingan jihad di jalan Allah. Dan hal itu mungkin ga akan pernah bisa dilakukan oleh manusia zaman sekarang yang serba materialistis. Memandang segalanya dari status sosial, harta dan semacamnya.
Jadi, ujian yang bakal kita lewati mungkin ga ada seujung kukunya dari ujian yang dihadapi para sahabat. Karena itu, kita ga boleh patah semangat dalam mewujudkan yang terbaik. Ingat Allah ga akan kasih cobaan yang hambanya tidak sanggup memikulnya.


Man Jadda Wa Jadda, Who is earnest will succeed. Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil. Semangaaat!^^

Komentar

  1. Aku juga salah satu pelaku UN nanti. Semangat UNnya :D makin istiqamah ya ukhti :)

    BalasHapus
  2. iyaaa dana :D kamu juga semangaat!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa itu Ibu? Siapa itu ayah?

Kisah Menarik Pohon Ghorqod, Pohon-nya Kaum Yahudi

Sinyal Kebaikan